Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Desa Karangasem: Upaya Nyata Cegah Stunting
Karangasem, Kamis (04/10/2024) – UPT Puskesmas Kubangdeleg Kecamatan Karangwareng bekerja sama dengan Pemerintah Desa Karangasem melalui Bidan Desa dan Kader Posyandu melaksanakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Desa Karangasem. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi SSGI yang digelar pada 01 Oktober 2024 di Aula Desa Karangasem, yang mendapat dukungan dari Kader Posyandu.
Survei yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dilakukan dengan cara menyusuri rumah-rumah warga, khususnya memantau 14 balita yang dikategorikan berisiko stunting. Tim survei, yang terdiri dari tenaga kesehatan dan kader posyandu, berjalan kaki dari rumah ke rumah, memeriksa status gizi anak, memberikan penyuluhan terkait pencegahan stunting, serta memantau perkembangan kesehatan balita. Kegiatan ini juga mencakup pemantauan pertumbuhan, penimbangan, dan pemberian vitamin bagi balita.
Kepala UPT Puskesmas Kubangdeleg, Makmud, S.Sos, menyampaikan bahwa Desa Karangasem dipilih sebagai Lokus SSGI di Kecamatan Karangwareng karena tingginya perhatian pemerintah desa terhadap masalah gizi. “Desa Karangasem kami jadikan Lokus SSGI karena komitmen yang kuat dari pemerintah desa dan masyarakatnya dalam menangani masalah gizi balita. Hasil survei ini akan menjadi dasar untuk intervensi yang lebih tepat sasaran dalam mengatasi stunting di desa ini,” ujar Bapak Makmud.
Lebih lanjut, Bapak Makmud menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam upaya ini. "Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga masalah sosial yang memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kita berharap melalui survei ini, Desa Karangasem bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pencegahan stunting."
Bidan Desa Karangasem, Ibu Dian F. Sumarna, yang turut mendampingi kegiatan ini, menjelaskan bahwa survei gizi ini penting untuk memastikan setiap anak mendapat perhatian dan pemantauan yang sesuai. “Pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab kami sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami terus berupaya memberikan pemahaman dan pendampingan kepada para orang tua agar mereka mampu menjaga pola makan dan kesehatan anak-anaknya secara optimal,” ungkapnya.
Kader Posyandu Desa Karangasem, Ibu Uun, yang terlibat langsung dalam kegiatan ini, menambahkan bahwa para kader selalu siap membantu warga dalam memberikan edukasi terkait gizi dan kesehatan balita. “Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa lebih dekat dengan masyarakat. Kami selalu ada untuk mendukung mereka, memberikan pengetahuan tentang gizi dan cara mencegah stunting, serta memantau langsung perkembangan balita di desa ini,” katanya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan warga. Selain memantau perkembangan balita, tim survei juga membagikan informasi terkait pentingnya asupan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, dan pemenuhan kebutuhan gizi yang cukup pada masa emas pertumbuhan anak.
Dengan adanya survei ini, diharapkan Desa Karangasem dapat terus meningkatkan upaya pencegahan stunting dan memastikan setiap balita tumbuh sehat dan optimal. Pemerintah Desa Karangasem juga berencana untuk melanjutkan program-program kesehatan lainnya guna mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di masa depan.